22.07
0
IDENTITAS BUKU Judul Buku : Ketika Cinta Bertasbih Episode 1 Nama Pengarang : Habiburrahman El Shirazy Tahun Penerbitan : Tahun 2008 Nama Penerbit : Republika bekerja sama dengan Basmala-Republika- Corner(BRC) Kota Tempat Penerbitan : Jakarta Ketebalan Buku : 483 Halaman Ukuran Buku : 20,5 x 13,5 cm Cetakan : Ke-10, Februari 2008 Ke-11, Februari 2008 Penghargaan : Megabestseller Se-Asia Tenggara Harga : Rp. 63.000,00 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL Kelebihan Novel : 1. Bahasa yang digunakan mampu membakar semangat pembacanya dan menghipnotis para pembaca untuk masuk kedalam alur cerita tersebut. 2. Tokoh utama dalam novel ini juga sangat bersahaja dan menggambarkan pemuda yang pekerja keras serta memiliki etika dalam bergaul. 3. Watak para Tokoh yang ada didalam novel ini juga dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. 4. Novel ini dibuat secara fiktif belaka namun berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kekurangan Novel : 1. Dalam fisik buku, terdapat beberapa cetakan hal yang hilang sehingga alur dalam cerita tersebut terpotong.(Ada pada halaman 149-150). 2. Pendeskripsiannya terlalu imajinatif dan sulit dibayangkan walaupun alur ceritanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Bahasanya sulit dimengerti dan kebanyakan tidak lazim dikatakan walaupun telah ada penjelasannya. 4. Budaya dalam alur cerita tersebut kurang sesuai dengan budaya di Indonesia karena latarnya yang bukan di Indonesia walaupun budaya keagamaan Islamnya itu masih sama. SINOPSIS Malam mulai menampakkan gelapnya di Alexandria. Namun, begitu indah rasanya saat melihat kerumunan lampu menebarkan cahaya. Menambah indahnya malam itu di Alexandria. Azzam, begitulah ia disapa sedang menikmati indahnya alam bersama nyanyian cinta yang ada dalam hatinya. Putri Pak dubes itu telah membawanya ke jurang cinta hingga ia sempat memikirkannya. “astaghfirullah” ucapnya dalam hati ketika ia tersadar sedang memikirkan seorang wanita yang bukan muhrimnya. Akhir-akhir ini Azzam sering berjumpa dengan Eliana, Putri Pak Dubes itu karena Eliana sering memesan makanan kepada Azzam untuk acara-acara yang ia selenggarakan. Dalam kebersamaan itulah hubungan mereka makin terasa dekat, namun Azzam selalu menjaga hatinya. Eliana pun demikian, ada getaran kagum dalam dirinya kepada Azzam yang terkadang sering ia ungkapkan secara halus. Hingga suatu ketika Eliana meminta Azzam untuk membuatkan makanan dalam acara khusus bagi Ayahnya dalam rangka merayakan pertemuan Ayahnya dengan sahabat lama. Azzam pun segera menerima permintaan tersebut. Dalam hal ini Eliana berjanji akan memberikan Azzam suatu hadiah istimewa setelah acara itu bila ia berhasil membahagiakan ayahnya. Saat acara selesai, Eliana segera menelepon Azzam untuk menepati janji tersebut. Akan tetapi, saat Eliana menyampaikan janjinya, Azzam sungguh terkejut. Eliana yang terbiasa hidup bebas di negeri barat ingin memberikan sebuah French kiss tanda terimakasih kepada Azzam. Sungguh Azzam yang sangat menjunjung tinggi nilai Agama menolaknya mentah-mentah dan segera menutup telepon tersebut. Setelah itu Eliana sempat kesal akibat perlakuan Azzam padanya. Keesokan harinya, Eliana masih sangat kesal namun Azzam bersama Pak Ali, Sopir Eliana mampu meredam emosi Eliana sehingga Eliana tidak marah lagi pada Azzam. Hari itu Azzam bersama Pak Ali berjalan bersama sambil berbincang-bincang. Mereka membicarakan Eliana dan Kehidupan lalu Pak Ali yang kelam. Setelah itu Pak Ali menawarkan pada Azzam untuk meminang seorang mahasiswi Al-Azhar yang sedang menempuh S2 nya, Gadis jelita itu bernama Anna Althafunnisa. Ia adalah putrid seorang kiai di Solo dan Pak Ali mengenalnya karena ditempat itulah ia insyaf. Pak Ali memberitahu Azzam, bila ia berminat untuk meminang sang gadis bisa melalui Pamannya, Ustadz Mujab yang ia sendiri juga sangat mengenal beliau. Beberapa hari setelah itu, Azzam datang ke rumah Sang Ustadz dan meminang sang gadis padahal Azzam sendiri belum mengenal gadis tersebut. Dan ternyata gadis itu telah dipinang oleh Furqan sahabatnya sendiri. Ia baru teringat akan cerita Furqan sebelu itu bahwa sebentar lagi Furqan akan menikah dengan seorang gadis yang ternyata adalah Anna. Walaupun Anna masih belum memberikan jawaban. Saat itu Azzam didera perasaan sedih yang mendalam, sungguh ia sangat yakin dengan pilihan Pak Ali walaupun ia belum melihatnya namun ia tak akan mengecewakan sahabatnya sendiri. Sedangkan Furqan ditempat lain sedang menyelesaikan tesisnya dan berencana menginap disebuah hotel berbintang untuk menyendiri agar konsentrasi mengerjakan tesis. Saat ia telah menginap dalam hotel itu, Furqan menerima telepon dari seorang wanita yang mengaku namanya bernama Sarah yang baru saja ia kenal tadi pagi. Sarah mengajaknya bertemu dan makan malam namun Furqan menolak dengan alas-an ia sedang konsentrasi dengan tesisnya. Sarah pun sedikit kesal namu segera menutup telponnya. Setelah itu, Furqan mengerjakan tesisnya sampai ia tertidur dan tak tahu apa-apa. Keesokan harinya Furqan terkaget saat bangun tidur dengan tidak mengenakan sehelai kainpun, saat ia menoleh kea rah laptopnya ia menemukan sebuah pesan yang disampaikan seseorang yang mengaku bernama Miss Italiana yang berkata bahwa telah menidurinya dan meminta sejumlah uang agar foto-foto mereka yang tak lazim tidak tersebar. Seketika itu juga Furqan panic dan segera merenungkan dirinya, mungkin ia sudah sangat terlalu berlebihan dengan merelakan sejumlah uangnya dihotel berbintang padahal apartmentnya saja dudah cukup mewah. Satelah kejadian itu Furqan segera mengadu pada badan Intelijen yang salah satu dari anggotanya adalah kenalan Furqan. Badan Intelijen itupun akhirnya berhasil menemukan miss Italiana yang memang sindikat pemeras ulung dengan modus yang sama stelah beberapa hari dikejar. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Miss Italiana itu mengidap HIV yang sebagian korbannya telah menderita. Furqan sangat ketakutan, Disatu sisi ia telah meminang sang putrid kiai dan disatu sisi ia tidak boeh menyakiti Anna bila ia mengidap HIV juga. Ia segera melakukan test untuk mengetahui apakah ia positif mengidap HIV atau tidak dan setelah beberapa hari saat ia masih menyelesaikan tesisnya, ia ditelepon oleh badan intelijen untuk menerima hasil tet. Dan ternya hasilanya adalah POSITIF. Furqan dinyatakan positif terkena HIV dan saat itu juga ia seakan mati rasa. Ia sangat menyesali dirinya, mengapa Allah sungguh jahat padanya disaat ia sedang seperti ini. Semenjak kejadian itu Furqan sering bermurung diri dan menangis sendirian di gelapnya malam. Sedangkan Azzam sedang bahagia karena ia baru saja bertemu seorang gadis cantik idaman hatinya. Mereka bertemu di Bus saat ia ingin pergi kepasar untuk membeli bahan-bahan pembuatan tempe. Wanita itu menyapanya untuk menanyakan alamt toko buku yang akan dikunjungi. Setelah itu mereka turun ditempat yang sama, namun dengan arah yang berbeda. Setelah membeli segala bahan yang dibutuhkan, Azzam segera memesan taksi untuk mengantarnya pulang. Namun saat perjalanan pulang Azzam melihat wanita itu beserta dengan temannya yang sedang menagis di sebuah halte. Dengan sergap Azzam meminta si sopir untuk berhenti dan ia segera menghampiri dua wanita itu. Azzam menanyakan apa yang terjadi terhadap mereka dan ternyata dompet temannya itu kecopetan sedangkan buku yang tadi ia beli ketinggalan di bus. Wanita itu meminta tolong pada Azzam dan dengan segera Azzampun menolongnya dan berhasil menemukan bus dimana buku itu tertinggal. Kejadian tersebut masih terngiang-ngiang dalam kepala Azzam, ia tak mampu untuk melupakan kejadian itu. Berkali-kali pula bibirnya mengucap astagfirullah. Begitu juga si wanita yang ternyata adalah Anna Althafunnisa yang Azzam sendiri belum pernah mengenalnya. Azzam memberitahukan bahwa namanya adalah Abdullah bukan Azzam. Sedangkan didalam rumah kontrakan yang ia kepalai, Azzam memperoleh masalah. Fadhil, temannya sedang butuh bantuannya, karena ia sedang mengalami dilema. Selama ini Fadhildekat dengan seorang wanita bernama Tiara yang merupakan sahabat dari adiknya sendiri. Namun, Fadhil masih belum bisa menyatakan perasaan dan meminangnya hingga sekarang. Sedangkan Tiara, dilamar oleh sahabat sepondoknya di Indonesia. Tiara masih mengharapkan Fadhil untuk meminangnya namun Fadhil masih berfikir panjang hingga akhirnya Fadhil pasrah dan merelakan pernikahan antara Tiara dan Sahabatnya. Sedihnya lagi Fadhil lah yang ditunjuk sebagai pendendang lagu pernikahan bagi Tiara. Azzam, sambil melaksanakan pekerjaannya sebagai tukang tempe di Mesir, ia juga berniat menyelesaikan studinya yang hingga sembilan tahun tak selesai akibat pekerjaannya. Dan saat pengumuman test tiba ternyata ia lulus dengan gelar jayyid jiddan. Sungguh hatinya bahagia karena ia bisa segera pulang ke Indonesia dan bertemu adik-adik beserta ibunya. Setelah hari itu, akhirnya Azzam bersiap pulang dan mengadakan pesta perpisahan bersama teman serumahnya. Ketika itu Azzam pulang dengan pesawat bersama Eliana yang kebetulan juga akan pulang ke Indonesia. SELESAI
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar