06.06
0
Hari ini 5 Februari 2019. Dimana kemarin adalah hari spesial untuk orang spesial yang "pernah" ada di hati gue. hahaha lucu emang..kenapa gue menuliskan kata "pernah" disertai dengan kutip, ya karena gue sekarang udah "biasa" aja hahaha. Bohong lu ran...! lu membohongi diri lu sendiri, dia masih ada dilubuk hati lu yang paling dalam.
Yaa...begitulah

Akan tetapi, gue harus bisa merelakan dia pergi, karena gak semua yang kita sayang bisa jadi milik kita bukan. Sekarang gue mencoba hadapi itu dengan senyuman. Gue gak mau lagi jadi pribadi yang terjebak dengan cinta buta yang membodohkan. Gue mau cinta gue cuma buat Allah SWT. Buat keluarga gue, khususnya orang tua gue. Ayah dan mama adalah orang paling spesial dalam hidup gue. Gak ada orang lagi yang bisa bikin gue sampai pada titik ini. Bisa dibilang, dari dulu sampai sekarang gue adalah pribadi yang cukup tertutup sama kedua orang tua gue ini. Ada hal-hal yang gak bisa gue ceritain kepada mereka. Gue ga bisa terbuka sama sekali sama mereka. Bukan, bukan karena gue gak percaya sama mereka. tetapi karena menurut gue, kalau gue cerita sama mereka itu akan jadi nambah beban mereka. Gue ga mau jadi anak yang jadi beban buat orang tuanya. Walaupun sebenernya gue akan tetap jadi beban mereka. Makanya sekarang, mulai Tahun ini gue bener-bener cuma pengen ngeliat senyum dari mereka. Gue ga sanggup ceritain gimana kisah percintaan gue yang berakhirnya penuh luka, yang sama sekali ga menarik juga sih untuk diceritain. Gue ga sanggup ceritain semuanya, hal-hal yang paling bisa gue ceritain adalah hal-hal ringan yang gue lakuin ditempat kerja. Tapi entah kenapa, mereka selalu aja kayak tau apa yang ada dalam pikiran gue.
Mereka adalah dua orang yang mungkin sampe sekarang paling memahami gue secara keseluruhan baik dari dalam maupun luar. Mereka yang akan meluk gue kalau gue lagi nangis sesenggukan tanpa sebab. Padahal bukan tanpa sebab gue nangis, tapi ada hal-hal yang ga bisa gue ceritain ke mereka dan ga mau buat mereka beban. Setiap manusia pada dasarnya pasti menyayangi kedua orangtuanya bukan? Jadi wajarkan kalau gue sayang sama kedua orang tua gue. Hahaha..

Nah balik lagi ke judul cerita gue kali ini, dimana gue akan hadapi ini semua dengan senyuman. Gue cuma ingin menyampaikan pesan pada "dia" yang tak bisa gue sebutkan namanya. Dia yang hampir 10 tahun mengisi relung jiwa gue, kalau sampai sekarang gue masih sayaang sama dia. Gue gatau sampai kapan gue bisa melupakan dia sebagai orang yang pernah banyak berarti dalam hidup gue. Tapi yang jelas, sekarang ini gue udah ga mau lagi fokus sama perasaan gue yang sia-sia. Berharap dari dia akan membuat gue jadi pribadi yang ga produktif, dan kurang lebih udah 5 tahun lebih gue mengalami ketidakproduktifan itu, dan jadiin gue sebagai pribadi yang lemah dan tukang galau. Gue udah gak mau fokus lagi sama elu. Gue udah pengen moving forward, pengen lebih bermanfaat buat orang. Semoga gue bisa ya...mohon doanya guys..hehe.
Tapi gue pengen berterima kasih sama elu. Kalau ga ada elu, mungkin gue ga akan bisa jadi pribadi yang belajar, ga jadi pribadi yang lebih bersyukur hari ini. Lu cukup mewarnai hari-hari gue selama bertahun-tahun, walaupun lu bukan siapa-siapa gue, pacar bukan hanya sebagai sahabat, yang guenya aja bego menganggap lebih. Terlalu berambisi untuk mendapatkan elu menjadi orang yang selalu ada disisi. Padahal mah elunya ngarepnya sama cewe lain. Gue bukanlah apa-apa dimata lu. Jadi sekarang, buat apa memikirkan orang yang ga pernah mikirin atau empati sama kita? Mending fokus sama orang yang selalu ada buat kita aja, yang ga pernah pergi baik ketika kita lagi seneng maupun susah. Yang selalu ada untuk menegur kita dan ngingetin kita kalau lagi salah, yang selalu ngajak kita inget sama Allah SWT.

Sambil nulis tulisan ini, sebenernya ada rasa penyesalan gue yang cukup tinggi. Kenapa gue bener-bener dibodohi oleh perasaan semu yang udah pasti banget ga bakal gue dapetin tapi masih gue kejar-kejar. Gue jadi nyesel kenapa gue larut dalam hal itu bertahun-tahun. NYESEL BGT!

Tapi yaudahlah ya...penyesalan mungkin datang terlambat, tapi ga ada kata terlambat buat kita berubah jadi pribadi yang lebih baik lagi kedepan. Sekarang semua masalah yang dihadapan mata, mari kita hadapi dengan senyuman aja.
Dimanapun kalian berada yang lagi baca tulisan gue ini, dan merasa kalau kalian lagi banyak masalah. Hadapilah dengan senyuman. Ceritakan semuanya pada Allah SWT. Kalian punya Allah tempat kalian menceritakan segalanya. Biarlah diluar sana orang mau berkata apa. Yang tau kalian ya cuma diri kalian sendiri. Tersenyumlah sambil baca tulisan gue ini..hehehe :)

Buat mama sama ayah, aku cuma mau bilang Aku sayang sama kalian, maafkan aku yang selalu saja melawan dan hampir selalu menyakiti perasaan kalian. Makasi selalu berada didekatku, memelukku ketika perasaanku jatuh, hingga tak bisa bernafas bahkan sesak. Kalian yang selalu ada buatku. Kalian yang akan sulit tergantikan.

Ya Allah, satu doaku bila aku didekatkan dengan jodohku, aku cuma mau, dia jodohku yang bisa dekat dan sayang dengan kedua orangtuaku seperti dia menyayangi kedua orangtuanya. Aku ingin ayahku adalah ayahnya, dan ayahnya adalah ayahku. Ibunya adalah Ibuku, dan Ibuku jadi Ibunya. Cuma itu aja, supaya dia merasakan juga apa yang aku rasakan kepada kedua orangtuaku. Rasa sayang yang tak bisa diucapkan pake kata-kata.

Terima kasih semuanya telah membaca curhatanku yang kesekian. Jangan lupa tersenyum yaa..

Terima kasih kalian telah membaca tulisan ini dan mendoakanku. Siapapun kalian yang membaca tulisan ini, aku doakan kalian juga selalu bahagia.

Salam hangat,

Verozzaranii
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar